San Marino - Berpenduduk 30 ribu orang, San Marino merupakan negara terkecil ketiga di Eropa setelah Vatikan dan Monaco. Banyak keunikan negara ini. Salah satunya, meski sebuah negara, San Marino saat ini hanya memiliki seorang narapidana.
Si narapidana yang tak disebutkan namanya, karena alasan etika, itu bisa disebut narapidana paling manja di dunia, sekaligus narapidana paling "kesepian" sebab ia hanya sendirian menempati penjara bersel 6, yang merupakan satu-satunya penjara di San Marino.
Untuk makannya, narapidana berusia 30 tahun itu diberi makanan yang dipesan dari sebuah restoran lokal. Sebab, tentu saja tidak ekonomis jika harus menyediakan kantin di penjara yang hanya melayani seorang narapidana.
Pria yang ditahan karena kasus kekerasan dalam rumah tangga itu itu juga bebas menikmati sebuah ruang gym, perpustakaan, dan selnya disediakan televisi. Penjara yang ditempati juga berada di puncak bukit dengan pemandangan San Marino terhampar di bawahnya. Maklum, penjara itu tadinya adalah Biara Capuchin.
Sejak dipenjara bulan lalu, si narapidana hanya melakukan kontak sosial dengan para penjaganya, serta sesekali mendapat kunjungan pengacara dan kerabat. Dalam sehari, ia boleh menikmati alam bebas selama 1 jam, lalu terkurung lagi di selnya.
Menurut telegraph.co.uk, Kamis (17/2), pria itu harus menjalani masa hukuman hingga delapan bulan ke depan. Namun, diperkirakan dalam beberapa pekan ke depan ia tidak akan sendiri lagi, sebab kini pengadilan tengah menyidangkan seorang terdakwa lagi.
San Marino adalah sebuah republik yang dideklarasikan kemerdekaannya sejak 1.700 tahun lalu. Jadi bisa disebut San Marino adalah republik tertua.
Si narapidana yang tak disebutkan namanya, karena alasan etika, itu bisa disebut narapidana paling manja di dunia, sekaligus narapidana paling "kesepian" sebab ia hanya sendirian menempati penjara bersel 6, yang merupakan satu-satunya penjara di San Marino.
Untuk makannya, narapidana berusia 30 tahun itu diberi makanan yang dipesan dari sebuah restoran lokal. Sebab, tentu saja tidak ekonomis jika harus menyediakan kantin di penjara yang hanya melayani seorang narapidana.
Pria yang ditahan karena kasus kekerasan dalam rumah tangga itu itu juga bebas menikmati sebuah ruang gym, perpustakaan, dan selnya disediakan televisi. Penjara yang ditempati juga berada di puncak bukit dengan pemandangan San Marino terhampar di bawahnya. Maklum, penjara itu tadinya adalah Biara Capuchin.
Sejak dipenjara bulan lalu, si narapidana hanya melakukan kontak sosial dengan para penjaganya, serta sesekali mendapat kunjungan pengacara dan kerabat. Dalam sehari, ia boleh menikmati alam bebas selama 1 jam, lalu terkurung lagi di selnya.
Menurut telegraph.co.uk, Kamis (17/2), pria itu harus menjalani masa hukuman hingga delapan bulan ke depan. Namun, diperkirakan dalam beberapa pekan ke depan ia tidak akan sendiri lagi, sebab kini pengadilan tengah menyidangkan seorang terdakwa lagi.
San Marino adalah sebuah republik yang dideklarasikan kemerdekaannya sejak 1.700 tahun lalu. Jadi bisa disebut San Marino adalah republik tertua.