Ilustrasi: www.mexico.vg
Mexico City - Kementerian Dalam Negeri Meksiko telah merilis buku panduan bagaimana mengurangi penggunaan kata-kata bersifat seksual. Buku panduan bertajuk "Penggunaan Bahasa Bersifat Seksual" itu telah didistribusikan ke seluruh kantor pemerintahan di seantero negara itu.
Menurut bbc.co.uk, Kamis (24/3), penerbitan buku yang tidak biasa itu untuk mencegah keluarnya kata-kata yang bernuansa stereotip gender, dengan menghindari penggunaan kata-kata maskulin yang banyak terdapat dalam bahasa Spanyol.
Disebutkan, buku tersebut disusun oleh sebuah lembaga yang mengabdikan diri untuk menangani kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan.
Dalam kata pengantarnya, buku panduan itu disebut sebagai "alat bagi pegawai pemerintah untuk selalu menggunakan bahasa tak berkonotasi seksual dalam bahasa Spanyol´.
Dari deretan kalimat atau kata yang dilarang, misalnya, "Jika Anda ingin bekerja, mengapa Anda punya anak?" atau "Anda lebih cantik kalau diam".
Buku itu juga meminta kaum pria berhenti menganggap perempuan sebagai sebuah "barang milik", dengan menghindari ungkapan seperti "perempuan Pedro" yang berarti perempuan itu milik pria bernama Pedro.
Penerbitan buku itu bagian dari peringatan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret lalu.
Menurut bbc.co.uk, Kamis (24/3), penerbitan buku yang tidak biasa itu untuk mencegah keluarnya kata-kata yang bernuansa stereotip gender, dengan menghindari penggunaan kata-kata maskulin yang banyak terdapat dalam bahasa Spanyol.
Disebutkan, buku tersebut disusun oleh sebuah lembaga yang mengabdikan diri untuk menangani kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan.
Dalam kata pengantarnya, buku panduan itu disebut sebagai "alat bagi pegawai pemerintah untuk selalu menggunakan bahasa tak berkonotasi seksual dalam bahasa Spanyol´.
Dari deretan kalimat atau kata yang dilarang, misalnya, "Jika Anda ingin bekerja, mengapa Anda punya anak?" atau "Anda lebih cantik kalau diam".
Buku itu juga meminta kaum pria berhenti menganggap perempuan sebagai sebuah "barang milik", dengan menghindari ungkapan seperti "perempuan Pedro" yang berarti perempuan itu milik pria bernama Pedro.
Penerbitan buku itu bagian dari peringatan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret lalu.
