: | Yusep Hendarsyah |
: | |
: | Surga itu ada di Singapura |
: | Sering kita berdoa kepada Tuhan untuk mengampuni dosa kita dan memaksa Tuhan yang kita sembah untuk memasukan diri kita ke dalam syurga yang dalam pemikirannya sungguhlah enak. Benarkah syurga itu indah dan serba mewah,enak ataupun kita abadi di dalamnya? Lalu apa definisi syurga dunia yang kini menjadi hamba para pemimpin ngeri ini. Kaburnya Nazaruddin (Bendahara Partai demokat) satu hari menjelang di cekal oleh pihak imigrasi adalah tamparan berulang-ulang pihak yang berwenang. Bagaimana tidak seringkali kita mendengar banyaknya para koruptor yang tak bisa dtiangkap dan dibawa pulang ke Indonesia hanya karena tersangka terdakwa kabur ke luar negeri. Dalam hal ini syurga mereka ada di Singapura. Banyak kasus kejahatan di Indonesia pelakunya langsung kabur ke Singapura dengan alas an awal yang bermacam-macam dimulai dari pelesiran hingga sakit yang parah semisal lupa ingatan dan butuh perawatan dokter Seperti Nunun Nurbaeti istri Dadang Dorojatun (kasus Miranda Goeltom). Negara tujuan ter aman adalah Singapura. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Singapura (ejaan Inggris: [Sinapor]), nama resminya Republik Singapura, adalah sebuah negara pulau di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometer (85 mil) di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan. Singapura adalah pusat keuangan terdepan keempat di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia. Singapura memiliki sejarah imigrasi yang panjang. Penduduknya yang beragam berjumlah 5 juta jiwa, terdiri dari Cina, Melayu, India, berbagai keturunan Asia, dan Kaukasoid. 42% penduduk Singapura adalah orang asing yang bekerja dan menuntut ilmu di sana. Pekerja asing membentuk 50% dari sektor jasa. Negara ini adalah yang terpadat kedua di dunia setelah Monako. A.T. Kearney menyebut Singapura sebagai negara paling terglobalisasi di dunia dalam Indeks Globalisasi tahun 2006. Sebelum merdeka tahun 1965, Singapura adalah pelabuhan dagang yang beragam dengan PDB per kapita $511, tertinggi ketiga di Asia Timur pada saat itu.Setelah merdeka, investasi asing langsung dan usaha pemerintah untuk industrialisasi berdasarkan rencana bekas Deputi Perdana Menteri Dr. Goh Keng Swee membentuk ekonomi Singapura saat ini. Economist Intelligence Unit dalam "Indeks Kualitas Hidup" menempatkan Singapura pada peringkat satu kualitas hidup terbaik di Asia dan kesebelas di dunia. Singapura memiliki cadangan devisa terbesar kesembilan di dunia. Negara ini juga memiliki angkatan bersenjata yang maju. Setelah PDB-nya berkurang -6.8% pada kuartal ke-4 tahun 2009,[29] Singapura mendapatkan gelar pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan pertumbuhan PDB 17.9% pada pertengahan pertama 2010. Kerjasama yang sulit terealisasi antara Pemerintah Indonesia dengan singapura adalah masalah perjanjian ekstradisi (dalam bahasa sederhananya pertukaran tahanan) Hubungan Luar Negeri mereka tercatat , masih dengan terjamahan wikipedia Menteri Senior Lee Kuan Yew dan Duta Besar untuk AS Chan Heng Chee bertemu dengan Menteri Pertahanan AS William S. Cohen pada kunjungan Lee ke Amerika Serikat tahun 2000Singapura memiliki hubungan diplomatik dengan 175 negara,meski tidak menempatkan seorang komisi tinggi atau kedutaan di beberapa negara. Singapura adalah anggota dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Persemakmuran, ASEAN dan Gerakan Non-Blok. Atas alasan geografis yang jelas, hubungan dengan Malaysia dan Indonesia adalah yang terpenting tetapi politik domestik tiga negara sering mengancam hubungan mereka. Singapura juga memiliki hubungan yang baik dengan beberapa negara Eropa, termasuk Perancis, Jerman, dan Britania Raya, negara yang disebutkan terakhir memiliki hubungan melalui Five Power Defence Arrangements (FPDA) bersama Malaysia, Australia dan Selandia Baru. Singapura juga berhubungan baik dengan Amerika Serikat, negara yang memiliki kekuatan penyeimbang di Asia Tenggara untuk menyeimbangkan kekuatan regional. Singapura mendukung konsep regionalisme Asia Tenggara dan menjalankan peran secara aktif di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), yang juga didirikan Singapura. Negara ini juga merupakan anggota dari forum Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), yang memiliki sekretariat di Singapura. Negara ini juga memiliki hubungan dekat dengan sesama negara ASEAN, Brunei, dan memiliki fasilitas pelatihan angkatan darat di sana. Singapura dalah salah satu negara pertama yang memiliki hubungan normal dengan Republik Rakyat Cina setelah membuka diri tahun 1978.Negara ini mengakui kebijakan Satu Cina RRC dan memiliki hubungan dagang yang luas dengan negara itu, meski juga mempertahankan hubungan diplomatik dengan Republik Cina di Taiwan. Lalu apa urgensi nya para koruptor kita berlindung di negeri kecil ini? Seperti yang dijelaskan di awal, Singapura bukan hanya Negara kecil. Dari segi ekonomi, pendidikan,militer semua lebih modern dari Negara kita. Perjanjian ekstradisi yang tak kunjung selesai adalah penyebab utama makmurnya korupsi di negri kita yang tentunya memanjakan para koruptor yang mencuci uangnya di sana. Belakangan ini sering kita dengar istilah ekstradisi. Tidak lain dan tak bukan kata tersebut mengacu pada perjanjian ekstradisi yang dibuat oleh Pemerintah Indonesia dan Singapura. Dalam sejarahnya, perjanjian ini sudah dirintis sejak tahun 1972. Pemerintah Indonesia sangat memerlukan realisasi dari perjanjian ini. Sebab disinyalir banyak koruptor dari Indonesia yang bermukim dengan tentram dan sejahtera di negeri Singa itu. Tapi mengapa penandatanganan perjanjian ini baru terwujud pada tanggal 27 April 2007 lalu? Hal ini dikarenakan hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura yang pasang surut. Pernah pada tahun 2003, Indonesia melarang ekspor pasir ke Singapu! ra. Pada saat itu hubungan mulai mendingin. Tapi dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hubungan itu mulai normal kembali. Perjanjian ekstradisi bisa ditandatangani walaupun dengan kompensasi yang tidak kecil. Selain perjanjian ekstradisi, kedua negara juga menandatangani Perjanjian Kerjasama Pertahanan yang dinamakan Defence Cooperation Agreement (DCA) yang kemudian menjadi pro kontra publik di Indonesia. Nmaun perjanjian ini tbukan tanoa cacat. Para koruptor terus saj amelakukan akisnya, tinggal menyebrang ke Singapura saja maka Pemerintah Indonesia tidak berkutik bahkan untuk membujuk pulang saja ke Indonesia para petugas Indonesia kerepotan.. Meskipun ada perjanjian penukaran tahanan atau ekstradisi tidak serta merta ini akan berjalan mulus bahkan makin membuat para koruptor Indonesia semakin betah di sana. Semoga Pemerintah kita bisa mencari solusi untuk hal ini . Agar supremasi hukum tidak dilecehkan dan tamparan berulang-ulang terhadap penegak hukum tidak terjadi lagi. *disajikan dari bebagai sumber |
Powered by EmailMeForm