Bogor - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah sedang merencanakan amandemen terhadap UU Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dan UU Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Inisiatif pemerintah mengamandemen kedua UU itu ditujukan untuk meningkatkan perlindungan bagi anak yang bermasalah dengan hukum.
"Pemerintah juga telah menggulirkan program peningkatan kapasitas Lembaga Peradilan yang Ramah Anak," kata Yudhoyono, saat memberikan sambutannya, pembukaan International Assosiation for Court Administration (IACA), di Istana Bogor, Jakarta, Senin (14/3).
Yudhoyono menambahkan, program itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas peran penegak hukum, agar makin paham terhadap hak perlindungan anak sehingga menjamin pemenuhan hak anak yang berhadapan dengan hukum.
"Melalaui berbagai program yang saya kemukakan tadi, dalam satu ke depan dapat dicapai peningkatan dibersi dan restorative justice yang dirtunjukan oleh peningkatan presentase aparatur penegak hukum, baik jaksa dan aparat lembaga pemasyarakatan, yang memahami konsep peradilan ramah anak," ujar Yudhoyono.
Yudhoyono menjelaskan, program ini merupakan wujud pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembangunan Yang Berkeadilan. Inpres tersebut menetapkan tiga prioritas, pertama prioritas terhadap pembangunan pro rakyat, program keadilan untuk semua dan pencapaian tujuan pembanunan milenium.
"Program keadilan bagi anak memiliki beberapa prioritas, antara lain, program perlindungan kesehatan dan kesejahteraan sosial anak bermasalah dengan hukum. Perlu disusun standar operating procedure dan Keputusan Bersama Kementerian dan Lembaga, antara lain tentang perlindungan dan rehabilitasi sosial anak bermasalah dengan serta peningkatan kualitas layanan kesehatan berhadapan dengan hukum pada lembaga pemasyarakatan anak," papar Yudhoyono.
Konferensi ini diikuti oleh 206 peserta dari 19 negara dengan perincian 86 peserta luar negeri dan 120 peserta dalam negeri. Negara-negara yang menjadi peserta adalah Afghanistan, Australia, Cambodia, Dubai, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Maldives, Mongolia, Pakistan, Philippinnes, Papua New Guinnea, Singapura, Solomon Inslands, Timor Leste, Ukraine, USA, dan Vanuatu. Sementara itu, kegiatan acara ini sendiri akan berlangsung di Novotel Bogor hingga 16 Maret 2011.
"Pemerintah juga telah menggulirkan program peningkatan kapasitas Lembaga Peradilan yang Ramah Anak," kata Yudhoyono, saat memberikan sambutannya, pembukaan International Assosiation for Court Administration (IACA), di Istana Bogor, Jakarta, Senin (14/3).
Yudhoyono menambahkan, program itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas peran penegak hukum, agar makin paham terhadap hak perlindungan anak sehingga menjamin pemenuhan hak anak yang berhadapan dengan hukum.
"Melalaui berbagai program yang saya kemukakan tadi, dalam satu ke depan dapat dicapai peningkatan dibersi dan restorative justice yang dirtunjukan oleh peningkatan presentase aparatur penegak hukum, baik jaksa dan aparat lembaga pemasyarakatan, yang memahami konsep peradilan ramah anak," ujar Yudhoyono.
Yudhoyono menjelaskan, program ini merupakan wujud pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembangunan Yang Berkeadilan. Inpres tersebut menetapkan tiga prioritas, pertama prioritas terhadap pembangunan pro rakyat, program keadilan untuk semua dan pencapaian tujuan pembanunan milenium.
"Program keadilan bagi anak memiliki beberapa prioritas, antara lain, program perlindungan kesehatan dan kesejahteraan sosial anak bermasalah dengan hukum. Perlu disusun standar operating procedure dan Keputusan Bersama Kementerian dan Lembaga, antara lain tentang perlindungan dan rehabilitasi sosial anak bermasalah dengan serta peningkatan kualitas layanan kesehatan berhadapan dengan hukum pada lembaga pemasyarakatan anak," papar Yudhoyono.
Konferensi ini diikuti oleh 206 peserta dari 19 negara dengan perincian 86 peserta luar negeri dan 120 peserta dalam negeri. Negara-negara yang menjadi peserta adalah Afghanistan, Australia, Cambodia, Dubai, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Maldives, Mongolia, Pakistan, Philippinnes, Papua New Guinnea, Singapura, Solomon Inslands, Timor Leste, Ukraine, USA, dan Vanuatu. Sementara itu, kegiatan acara ini sendiri akan berlangsung di Novotel Bogor hingga 16 Maret 2011.
(new)
Sumber: primair online