Kronologis Pengambilalihan Kongres PSSI

Sunday, March 27, 2011

Muhayati Faridatun - Okezone
F: ist
F: ist
PEKANBARU – ‘Kericuhan’ terjadi sesaat sebelum Kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, dini hari tadi. Kubu PSSI menyatakan Kongres batal karena suasana tidak kondusif dan tidak memungkinkan untuk dilakukan Kongres.

Namun, berdasarkan pantauan di lapangan, suasana tidak kondusif tersebut ternyata sudah dikondisikan oleh PSSI. Ada beberapa kejanggalan yang terjadi sebelum Kongres dimulai, dan hingga dinyatakan batal atau tidak sah oleh Sekjen PSSI Nugraha Besoes.

Malam tadi sekira 100 anggota TNI berpakaian bebas bersiaga di lantai dua Hotel The Premiere, tempat berlangsungnya kongres. Kehadiran mereka memang disiapkan untuk berjaga-jaga dan mengantisipasi kericuhan.

Tapi tak lama berselang ada seorang provokator yang mengaku dari pihak kepolisian, dengan berpakaian rapi. Oknum tersebut memancing amarah para peserta yang belum mendapat ID Card. Dia berseru “kongres dibatalkan”. Seruan tersebut langsung menuntun para peserta mendobrak pintu The Premiere Ballroom, sehingga terkesan terjadi kerusuhan.

Namun, kejadian tersebut terjadi sebelum Sekjen PSSI Nugraha Besoes memberikan pernyataan di Hotel Aryaduta. Cukup aneh jika provokator tersebut mengetahui adanya pembatalan kongres, sementara pihak PSSI belum memberikan pernyataan. Beberapa saat berselang, Nugraha Besoes baru menyatakan bahwa kongres dibatalkan.

"Kronologisnya begini, Sabtu sekira pukul 19.45 WIB kawan-kawan mendaftar untuk mengambil ID Card. Pasalnya, pada hari pertama Jumat, mereka ditolak dan hari kedua ditolak lagi. Saya rasa ini skenario yang dibuat PSSI. Karena dari 33 pengprov, yang ada di jalur kebenaran sebanyak 24 pengprov. Dari 100 persen pemilik suara, lebih dari 70% sudah membelot,” tegas Sekretaris Umum PSSI Pengprov Papua Usman Fakaubun, di Pekanbaru, Minggu (27/3/2011).

"Karena merapat ke kubu lain jadi PSSI mempersulit. Kami dan beberapa yang sudah mendapat ID spontanitas membantu mereka. Yang kami pertanyakan, kenapa 18 peserta yang ikut kongres di Bali (Januari) tidak bisa masuk? Padahal sudah ditetapkan, bagi yang mengikuti kongres di Bali wajib ikut kongres selanjutnya. Kongres kenapa jadi sulit seperti ini?” tutupnya dengan nada bertanya.
(zwr)